Browse Artist
0 - 9 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Showing posts with label Indonesian Bands. Show all posts
Showing posts with label Indonesian Bands. Show all posts

Knee and Toes, Duo Akustik Unik Asal Malang

Diposkan oleh Danang Fadian on 29 October 2013

knee and toes akustik duo malang
Knee and Toes adalah dua musisi asal kota Malang, Jawa Timur yang beranggotakan Ristri Putri and Bie Paksi. Keduanya berperan sebagai vokalis dengan memainkan intrument gitar (folk dan klasik). Berawal dari solo project mereka memutuskan untuk membentuk duo pada tahun 2010. Dengan mengkombinasikan dua instrumen folk guitar dan classic guitar mereka menampilkan sebuah musik yang cukup baru dan unik di kota Malang. Tidak lupa pula, Knee and Toes juga menggunakan beberapa instrumen seperti ukulele, piano, dan harmonica untuk membuat musik mereka lebih kaya. 
Di kota Malang, nama 'Knee and Toes' sendiri sangat familiar di kalangan musisi indie di Malang. Mereka sudah menjadi langganan guest star di banyak event d kota Malang. Dengan musik yang harmonis dan easy listening mereka dengan mudah menarik perhatian pendengar yang mayoritas mahasiswa, dan bukan tidak mungkin musik mereka digandrungi oleh berbagai kalangan.
Knee and Toes merilis EP album mereka yang bertajuk "A Journey" pada September 2010 yang membuat mereka bisa melakukan tour di 30 kota di United Kingdom selama bulan Juni - September 2011.
Setahun kemudian pada bulan Desember 2012, rilislah full album yang ditunggu oleh para penggemar Knee and Toes, 'Dammit I'm Mad' yang beberapa lagunya adalah re-arrange dan beberapa lagu mereka ciptakan ketika melakukan tour di Inggris.
Kabar terbaru, pada bulan November tahun ini, Knee and Toes akan melakukan tour yang bertemakan 'Unspoken Wish' ke negara Malaysia dan Singapura. Sukses untuk Knee and Toes.

Source: www.kneeandtoes.com
More aboutKnee and Toes, Duo Akustik Unik Asal Malang

Band Profile : Monkey to Millionaire

Diposkan oleh Danang Fadian on 20 January 2012

monkeytomillionaire_jakarta_indonesia_indie_rock_alternatif_danangfadian
Monkey to Millionaire, band indie rock alternatif yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Band ini terbentuk dari 3 orang personil yang mulai membentuk sebuah band ketika mereka masih duduk di bangku sekolah menengah, dan sempat vakum untuk beberapa waktu. Selepas dari vakum, mereka memutuskan untuk menekuni kembali band mereka ini. Dan akhirnya memutuskan untuk membentuk Monkey to Millionaire.(plesetan pada frase "dari nol menjadi pahlawan") pada tahun 2004. Mereka sudah merilis EP sejak tahun 2006, sejak saat itulah nama mereka mulai meroket. Dan kemudian melalui single lagu "Rules and Policy" yang masuk dalam kompilasi album LA Lights Indiefest setahun kemudian nama Monkey to Millionaire semakin dikenal secara luas. Akhirnya debut album penuh mereka yaitu "Lantai Merah" dengan single andalan "Replika", "STRANGE IS THE SONG IN OUR CONVERSATION" mereka semakin terkenal dan masuk nominasi di ajang penghargaan band Indonesia Cutting Edge yang sudah diadakan beberapa waktu yang lalu. harapan untuk kedepannya, Monkey to millionaire akan semakin dikenal masyarakat luas dan go Internasional.

Discog: - (EP) Monkey to Millionaire (2006)
- (Single "Rules and Policy" ) LA Lights Indiefest Compilation (2008)
- Lantai Merah (2009)

PV: - Rules and Policy
- Replika
- Strange is The Song in Our Conversation

source:http://monkeytomillionaireband.blogspot.com/



More aboutBand Profile : Monkey to Millionaire

Feasting Dead - Amunisi Scene Metal Kota Apel

Diposkan oleh Danang Fadian on 23 August 2011


for more info: http://www.reverbnation.com/feastingdead
More aboutFeasting Dead - Amunisi Scene Metal Kota Apel

Thirteen (Jakarta) - Kombinasikan Berbagai Aliran Musik

Diposkan oleh Danang Fadian on 20 June 2011


Thirteen di bentuk pada pertengahan tahun 2006, diawali pertemuan Raynard dan Bobond dan kemudian mereka berencana untuk membuat sebuah project band yang berbeda dari yang sudah ada, dan ini lah formasi awal Thirteen itu sendiri. Adalah Raynard (scream / growl), Bobond (guitar), Echa (guitar), Dicky (Bass), Adit (drum), dan kemudian kita merasa butuh nuansa keys atau synth maka masuklah Rudy (Key / Synth). Awalnya band ini bernama “Devil May Cry” tetapi karena nama tersebut merupakan nama sebuah game, jadi kita harus mencari nama lain. Dan pada saat itu lah nama kita (Red. Thirteen) berubah menjadi “Thirteen”. Pada awal mulanya kita sering memainkan / mengcover lagu dari The Devil Wears Prada, Enter Shikari, Horse The Band, etc, maka dari itu secara tidak langsung mereka sangat mempengaruhi musik kita dalam membuat lagu walaupun masing masing personil mempunyai influence dan karakter bermain yg berbeda beda dan kita tidak membatasi masing masing personil dalam menuangkan ide membuat lagu. Seiring berjalanya waktu setelah release album perdana “It’s All About Party, Music & Friendship” pada tahun 2008, Echa (guitar) keluar dari “Thirteen”. Semenjak saat itu kita memutuskan untuk terus berjalan dengan formasi 5 orang, yaitu Raynard (scream / growl), Bobond (guitar), Dicky (bass), Rudy (keys / synth), dan Adit (drum). Pada pertengahan tahun 2009 Rudye (keys / synth) memutuskan keluar dari Thirteen dikarenakan ingin melanjutkan studi kuliah nya. Dan beberapa waktu kemudian kita menemukan 2 makhluk bumi lainya, yaitu Jodi (clean voc) yang juga vocalist dari “Define : Divine” , dan Eponk (keys / synth) “Cemetery Dance Club”. Dengan formasi yang sekarang ini kita akan tetap memberikan warna musik yang berbeda, dengan tetap memasukan beberapa unsur musik seperti Metal, Post Hardcore, Emo, Screamo, Pop, Punk, Disco, Trance, Drum & Bass, etc. Or you can called it “Whatevercore”
source: http://thirteenjkt.com/
More aboutThirteen (Jakarta) - Kombinasikan Berbagai Aliran Musik

Alice In Wonderland - Band Indie Screamo asal Kota Malang

Diposkan oleh Danang Fadian on 15 June 2011


Alice In Wonderland terbentuk pada tahun 2010 dengan mengusung konsep musik screamo dengan personil Rendy (vocal), Gosrenk (bass/growl), Yoga (gitar), Ozy (lead gitar), Bobby(keyboard), Rangga(Drum). Seiring dengan perkembangan musik rock dengan aliran metal/screamo di kota malang. A.I.W (Alice In Wonderland) mencoba membawakan instrument musik yang berbeda khususnya di kota Malang. Arti dari nama Alice in wonderland sendiri sebernarnya memiliki arti khayalan khayalan kami(Red. A.I.W) untuk bermimpi bisa menjadi band yang memiliki reputasi besar dan profesional. Mungkin mimpi kita (Red. A.I.W) terlalu tinggi namun setiap orang tidak akan bisa hidup tanpa mimpi dan mimpi itulah yang membuat kita (Red. A.I.W) untuk bisa menjadi lebih dari harapan kita(Red. A.I.W). Band band yang mempengaruhi musik A.I.W antara lain The Devil Wears Prada, Bless the Fall, Asking Alexandria, dan Motionless in White.

for more : http://www.reverbnation.com/aliceinwonderlandmalang
More aboutAlice In Wonderland - Band Indie Screamo asal Kota Malang

Profil Suicidal Sinatra

Diposkan oleh Danang Fadian on 22 January 2010


Terbentuk di Bali pada tahun 1996 awalnya dengan mengusung nama S.O.S. (Soul Of Speed) yang jika dilihat dari namanya tegas menyiratkan genre musik yang diminati yaitu Heavy Metal utamanya Helloween.

Pada fajar 2001 S.O.S. pelan-pelan bergeser dari genre Heavy Metal menuju Rockabilly a la Living End serta diramu dengan Psychobilly tipikal Tiger Army & Reverend Horton Heat (campur sari ini mereka istilahkan sebagai “Rockabilly Nu Skool”). Sampai kemudian 14 Februari 2004 S.O.S. merilis album indie pertama bertajuk “Valentine Ungu”. Album yang berisikan 8 lagu ini seakan mendeklarasikan S.O.S. telah resmi pindah jalur ke Rockabilly Nu Skool.

Album Valentine Ungu sendiri mendapat respon positif dari pasar, dimana 700 keping segera saja ludes habis terjual. Beberapa media massa nasional memberi komentar cukup baik terhadap Valentine Ungu. Sementara komunitas Indie di Jakarta sempat pula mencicipi dahsyatnya performa mereka saat mengguncang GOR Jakarta Utara dan hajatan kampus Universitas Sahid pada pertengahan 2004 silam.

Untuk melengkapi perubahan identitas musikal dari Heavy Metal ke Rockabilly Nu Skool maka pada 16 Agustus 2004 S.O.S. formal berubah wujud menjadi SUICIDAL SINATRA (terjemahan bebasnya : Frank Sinatra dalam versi yang lebih garang/nekat ). Sinatra—dengan personil terakhir Opix Sinatra (biduan, gitar pendamping), Leo Sinatra (gitar utama), Kappe Sinatra (bass betot), Ajie Sinatra (drum)—di saat hampir bersamaan pada akhir 2004, menyabet gelar prestisius sebagai kelompok musik terbaik di ajang Indie bergengsi “Skool Of Rock” sesi ke II yang diselenggarakan oleh Hard Rock Café, Bali.

Tepat setahun setelah dirilisnya Valentine Ungu, pada Februari 2005 Sinatra menerbitkan mini album ”Love Songs & Stinkin’ Cheese” dengan 5 tembang cadas bertempo sedang: “White Shoes”, “No Money No Honey”, “Can’t Be Ur Man”, “Going Old With You”, serta “Kentang”.

Eksistensi “Love Songs & Stinkin’ Cheese” ternyata sanggup menculik perhatian jajaran media nasional berpengaruh mulai dari Hai, Trax, Ripple, hingga Rolling Stone. Malah Rolling Stone secara tegas memberi Sinatra gelar terhormat dengan menempatkan Sinatra sebagai “Artists to Watch” di salah satu edisinya. Ekspose yang demikian gencar akhirnya menggugah para event organizer untuk mengundang Sinatra tampil dalam konser-konser bergengsi. Yang patut dicatat di antaranya adalah kehadiran mereka sebagai band panggung utama di Soundrenaline Bali pada Agustus 2005. Sementara single “White Shoes” penetrasinya cukup jauh hingga mencapai Jepang. Single tersebut disertakan dalam album kompilasi “Tropicalize II” disatukan dengan artis-artis besar macam Pennywise & Jack Johnson. Dan videoklip “White Shoes” juga menorehkan jejak prestasi fenomenal dengan meraih juara pertama dan bertahan hingga beberapa minggu di chart videoklip indie Global TV.

Pada 2007 Sinatra akhirnya merilis album–yang frontal mengekspresikan pilihan genre mutakhir mereka—bertajuk “Boogie Woogie Psychobilly”. Benar, Sinatra telah mengukuhkan dirinya sebagai band pioneer Psychobilly di Indonesia.

Boogie-Woogie-Psychobilly… Drink whiskey and cheap Martini…


ARTIST DETAILS
Nama: SUICIDAL SINATRA
Tanggal/Tahun Berdiri : 16 Agustus 2004
Genre: Psychobilly/Rockabilly Nu Skool

Personnel:
1. Leo Sinatra (gitar & vokal)
2. Kappe Sinatra (stand up bass, vokal latar)
3. Ajie Sinatra (drum)


DISKOGRAFI
1. Valentine Ungu
Rilis: 2004

2. Love Songs & Stinkin’ Cheese (EP)
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2005

3. Boogie Woogie Psychobilly
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2007

4. Tropicalize vol. II (kompilasi)
Lagu: White Shoes
Label: (label dari Jepang)
Rilis: 2006

5. Moshpit Mavericks (kompilasi)
Lagu: Iblis Surga
Label: The Blado Beatsmith
Rilis: 2007

ADDITIONAL INFOS
Influenced by: The Living End, Tiger Army, Mad Sin, Reverend Horton Heat, The Clash, Johnny Cash, Frank Sinatra

Gigs Terbaik:
1. Panggung Utama Soundrenaline, Denpasar, 2007
2. Tour bersama 7Crowns, Bali-Malang-Surabaya-Gresik-Yogya, 2006
3. Panggung Utama Soundrenaline, Denpasar, 2005
4. Thursday Riot at Parc, Jakarta, 2005

More aboutProfil Suicidal Sinatra

Navicula Biography

Diposkan oleh Danang Fadian on 24 December 2009


Navicula was formed in 1996 in Denpasar, Bali by two musician activists: Robi and Dankie. After changing personnels numerous times, the current formation is: Rob (vocals, guitar), Dankie (guitar), Made (bass), and Gembull (drums). The name Navicula was inspired by a type of single celled golden algae, which is shaped like a small ship (in Latin Navicula means small ship).Their music has a grunge rock undertone, but is combined with many other genres of sound, such as ethnic, psychedelic, alternative, progressive, and straight forward rock. The band's lyrics are heavy with activism messages of Peace, Love and Freedom.

Though the band has always been active in the indie music scene, in 2004 they signed a contract with Sony-BMG, a major label. Navicula released their 4th album, Alkemis, with sony-BMG. But, in 2007 they released their 5th album, Beautiful Rebel, independently and returned to following their ideals through the indie music scene. Navicula is based in Bali, but as an independent band, they continue to keep up a national profile. Since releasing their 5th album they have already began promotion through Java. Though distribution of the album isn't as widespread, it is available on i-tunes or it can be ordered through the band's myspace site or email: navicula.bali@gmail.com

Navicula didirikan tahun 1996 di Denpasar, Bali oleh dua aktivis musik: Robi dan Dankie. Setelah melewati beberapa kali pergantian personil di tahun-tahun awal band ini dibuat, hingga terbentuklah formasi terkini yang terdiri dari: Rob (vokal, gitar), Dankie (gitar), Made (bass) dan Gembull (drum). Nama Navicula diambil dari nama sejenis ganggang emas bersel satu, berbentuk seperti kapal kecil (dalam bahasa Latin, Navicula berarti kapal kecil).

Band ini mengusung grunge sebagai warna dasar musik mereka, berpadu dengan beragam warna etnik, psychedelic, blues, alternatif, folk, progresif, dibalut rock murni. Liriknya sarat dengan pesan aktivisme dan semangat tentang Perdamaian, Cinta dan Kebebasan.

Navicula lebih dikenal aktif sebagai band indie musik, walau sempat kontrak dengan major label Sony-BMG di tahun 2004. Bersama Sony-BMG, Navicula merilis album ke-4 mereka yang berjudul, Alkemis. Namun di tahun 2007, album ke-5 mereka, Beautiful Rebel, dirilis secara independen dan band ini kembali mengobarkan semangat idealisme mereka melalui jalur indie.

Musik Navicula dipengaruhi kuat oleh alternatif rock 90-an, terutama grunge / seattle-sound dari band-band macam Soundgarden, Pearl Jam, Alice in Chains, dan Nirvana. Namun, yang membuat musik mereka menjadi sedemikian unik adalah pekatnya pengaruh budaya Bali saat ini sebagai melting-pot dunia (tempat bercampurnya beragam budaya), dan kesempatan untuk berkreasi di suatu kondisi yang sangat kontras ini.

Melalui percampuran banyak elemen, dari budaya spiritual klasik Bali, pengaruh para seniman internasional yang menetap di Bali untuk menimba inspirasi, dan modern kultur di sejumlah internasional spot yang ada di Bali, band ini memperoleh rasa asli mereka, rasa ‘golden green grunge’, rasa Navicula.


More aboutNavicula Biography

Nymphea Biography

Diposkan oleh Danang Fadian on 22 December 2009


Sari (Vocals), Sogol (Guitars), Arie (Bass Guitars), Risky (Drums), formed NYMPHEA in January 2005. An Alternative Rock Band, from Bali, Indonesia.

People say that Nymphea has a female vocalist with powerful character which combines gracefully with the music arrangements and sounds. But now it would be, of course, your turn to decide whether that is true or not.

The first month of their existence, they have written five songs which then they recorded, duplicated, and gave out for free to friends, event organizers, and to local medias. They spread out up to 500 CDs.
After a couple of weeks, the jobs came. They started to get gigs, interviews, and most important, fans.

The seriousness of the whole "band thing" started rising. Then, in 2007, two of their members resigned. Arie and Risky had to leave to meet up to their parents' expectations, which was obviously not being a member of a rock band. They were replaced by Sodick and Guzt. 2008, another member left. Sogol had to start focusing more on the business he had started. He was replaced by Sony. So, after 4 years, Sari is the only one left of the former members.
But, guess what. The spirit didn't leave Sari at all. As the main song writer of the band, Sari actually found it easier to cooperate with the new guys. GREAT!!

So now, the formation is :
• Sari (Vocals)
• Sony (Guitars)
• Sodick (Bass Guitars)
• Guzt (Drums)

August 2008. At last Nymphea released their first album, titled "Malaikatmu", under two indie labels Petslooser and Proton Records. It contains 12 tracks, 3 English songs and the rest Indonesian. Distribution by one of Indonesia's major labels, Virgo Ramayana Records.
-------------------------------------------------------------------------------



Nymphea, terbentuk pada tanggal 4 Januari 2005, adalah sebuah band berasal dari Bali, Indonesia. Menurut beberapa pengamat musik, Nymphea merupakan band yang memiliki vocal wanita dengan karakter yang kuat dan enerjik, serta dibalut dengan musik yang cadas bernafaskan Rock. Musik mereka banyak mendapat pengaruh dari musisi ataupun band-band berbasis Rock seperti Sugarcult, AFI, Nirvana, Bjork, Hole, Foo Fighters, Dream Theatre, Rancid, Social Distortion, Jewel, No Doubt, dan banyak lagi yang lainnya. Karena banyaknya variasi pengaruh dari musik berbasis rock inilah, akhirnya Nymphea terbentuk menjadi band yang mengusung aliran Alternative Rock.
Nama Nymphea berasal dari kata “nymph” (Inggris), yang berarti bidadari, dan di bubuhi huruf “e” dan “a” untuk mempermudah pelafalannya.

Sebulan berjalan, belum pernah mencicipi manis pahitnya panggung, Nymphea telah menciptakan 5 (lima) lagu, semua berbahasa Inggris, dan memutuskan untuk membawanya ke dapur rekaman. Mengumpulkan semua modal yang ada, mencetak cover CD ala “home-made-sablon”, mengkopi CD secara manual siang dan malam, mereka berhasil menduplikasi mini album bertitel “Farewell” tersebut sebanyak 500 keping CD. Mini album itu awalnya dibagikan secara gratis kepada teman-teman, media lokal, dan event organizer, tetapi pada saat vocalist-nya, Sari, ke Perth, Australia, untuk menyelesaikan urusan perkuliahannya, dia mampu menjual sampai hampir 100 keping CD seharga AU$5. Sedikit bantuan pengembalian modal awal yang sangat membanggakan bagi mereka yang merasa diri sebagai band yang masih sangat muda.

Seminggu setelah pembagian mini album berlangsung, Nymphea sudah mulai menerima panggilan tugas ke medan perang para musisi, “Akhirnya kita bakal manggung!” kata mereka pertama kali mendapat tawaran mengisi sebuah acara. Melalui berbagai macam event, terkumpullah dukungan yang kuat dari para penggemar, teman, media dan pengamat musik. Berkat dukungan itu, pada bulan Agustus 2008, Nymphea dengan bangga merilis album perdananya “Malaikatmu”.

Band yang awalnya dibentuk hanya untuk pelepasan dahaga bermusik, setelah merasakan indahnya rasa diatas panggung, mulai terasa keseriusannya. Seiring waktu, datanglah cobaan yang merupakan salah satu cobaan terberat yang dapat dialami sebuah band. Pergantian personel.

Formasi awal Nymphea : Sari (vocal), Sogol (guitar), Arie (bass), Risky (drum). Tahun 2007, Nymphea kehilangan 2 (dua) personelnya. Karena tuntutan pekerjaan dan orang tua, mundurlah Arie yang kemudian digantikan oleh Sodick, dan Risky yang digantikan oleh Guzt. Kemudian pada akhir tahun 2008, Sogol juga harus meninggalkan Nymphea untuk memfokuskan pikiran pada usaha keluarganya. Nymphea kemudian mengangkat Sony sebagai guitarist pada awal 2009.

Jadi, formasi Nymphea sampai saat ini :
• Sari (Vocal)
• Sony (Guitar)
• Sodick (Bass)
• Guzt ( Drum)


More aboutNymphea Biography

Biografi Koes Plus

Diposkan oleh Danang Fadian on 31 August 2009


Koes Plus adalah sebuah grup musik Indonesia yang terkenal pada tahun 1970-an.

Lagu-lagu yang biasa mereka mainkan merupakan lagu yang sederhana baik dalam syair, musik, maupun melodi. Ciri khasnya adalah perpaduan suara khas dari vokalis mereka ( Yon dan Yok).

Bahkan banyak dibawakan oleh penyanyi lain dengan aransemen baru. Sebagai contoh “Lex's Trio” membuat album yang khusus menyanyikan ulang lagu-lagu Koes Plus, “Cintamu T'lah” Berlalu yang dinyanyikan ulang oleh Chrisye, “Manis dan Sayang” yang dibawakan oleh Kahitna. Sampai sekarang Koes Plus masih eksis walaupun tinggal 2 anggotanya (Yon dan Murry) yang aktif ditambah musisi lain dari luar.

Tetapi kebanyakan mereka hanya menyanyikan lagu-lagu lama. Dalam suatu acara Mengenang Koes Plus di RCTI (sekitar tahun 1995), seseorang dari jajaran direksi Remaco bernama Eugene Timothy (yang banyak merekam lagu Koes Plus) menyatakan bahwa sampai sekarang tidak ada kelompok musik yang beat-beatnya seperti Koes Plus. Mungkin dia ingin mengatakan bahwa lagu-lagu Koes Plus yang sederhana itu iramanya gampang diikuti dan enak didengar.

Para penggemar Koes Plus harus menunggu-nunggu di depan TVRI (kala itu tidak ada TV Swasta) begitu mengetahui bahwa Koes Plus bakal tampil di acara televisi.


Perjalanan karir
Kelompok ini dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok “Koes Bersaudara”. Koes Bersaudara menjadi pelopor musik pop dan rock 'n roll, bahkan pernah dipenjara karena musiknya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis. Di saat itu sedang garang-garangnya gerakan anti kapitalis di Indonesia.

Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Satu anggota Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Walaupun penggantian ini awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok yang keberatan dengan orang luar. Nama Bersaudara seterusnya diganti dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry.

Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagus dari segi harmonisasi ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Saat itu Nomo, selain bermusik juga mempunya pekerjaan sampingan. Sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang membuat Nomo harus memilih. Akhirnya Koes Bersaudara harus berubah. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.

Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.

Kemudian Murry sempat ngambek dan pergi ke Jember sambil membagi-bagikan piringan hitam albumnya secara gratis pada teman-temannya. Dia bekerja di pabrik gula sekalian main band bersama Gombloh lewat group Lemon Trees. Tonny yang kemudian menyusul Murry untuk diajak kembali ke Jakarta. Baru setelah lagu “Kelelawar” diputar di RRI orang lalu mencari-cari album pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya “Derita”, “Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi Jalan” hingga lagu “Cinta Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.

Group-group lain yang “seangkatan” seperti Favourites, Panbers, Mercy's, D'Lloyd menjadikan Koes Plus sebagai “kiblat”. Sehingga group-group ini selalu meniru apa yang dilakukan Koes Plus. Seperti pembuatan album di luar pop Indonesia, seperti pop melayu dan pop jawa menjadi trend group-group lain setelah Koes Plus mengawalinya.

"Seandainya kelompok ini lahir di Inggris atau AS bukan tidak mungkin akan menggeser popularitas Beatles"

“Lagu Nusantara I” (Volume 5), “Oh Kasihku” (Volume 6), “Mari-Mari” (Volume 7), “Diana” dan “Kolam Susu” ( Volume 8) merajai musik pop waktu itu. Puncak kejayaan Koes Plus terjadi ketika mereka mengeluarkan album Volume 9 dengan lagu yang sangat terkenal “Muda-Mudi” (yang diciptakan Koeswoyo, bapak dari Tonny, Yon dan Yok). Disusul lagu “Bujangan” dan “Kapan-Kapan” dari volume 10. Masih berlanjut dengan lagu “Nusantara V” dari album Volume 11 dan “Cinta Buta” dari album Volume 12.

Bersamaan dengan itu Koes Plus juga mengeluarkan album pop Jawa dengan lagu yang dikenal dari tukang becak, ibu-ibu rumah tangga, hinga anak-anak muda, yaitu “Tul Jaenak” dan “Ojo Nelongso”. Belum lagi lagu mereka yang berirama melayu seperti “Mengapa”, “Cinta Mulia” dan lagu keroncongnya yang berjudul “Penyanyi Tua”. Sayang sekali di setiap album yang mereka keluarkan tidak ada dokumentasi bulan dan tahun, sehingga susah melacak album tertentu dikeluarkan tahun berapa. Bahkan tidak ada juga kata-kata pengantar lainnya. Album mereka baru direkam secara teratur mulai volume VIII setelah ditandatangani kontrak dengan Remaco. Sebelumnya perusahaan yang merekam album-album mereka adalah “Dimita”.

Pada tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus. Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes Plus. Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang waktu itu masih berusia remaja yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat umum.

Tahun 1972 Koes Plus sempat menjadi band terbaik dalam Jambore Band di Senayan. Semua peserta menyanyikan lagu Barat berbahasa Inggris. Hanya Koes Plus yang berani tampil beda dengan menyanyikan lagu “Derita” dan “Manis dan Sayang”.

Dari informasi yang dikirim seorang penggemar Koes Plus, ternyata prestasi Koes Plus memang luar biasa. Pada tahun 1974 Koes Plus mengeluarkan 22 album termasuk album instrumentalia. Jadi rata-rata mereka mengeluarkan 2 album dalam satu bulan. Tahun 1975 ada 6 album. Kemudian tahun 1976 mereka mengeluarkan 10 album. Mungkin rekor ini pantas dicatat di dalam Guinness Book of Record. Dan hebatnya, lagu-lagu mereka bukan lagu ‘asal jadi’, tetapi memang hampir semua enak didengar. Bukti ini merupakan jawaban yang mujarab karena banyak yang mengkritik lagu-lagu Koes Plus cuma mengandalkan “tiga jurus”: kunci C-F-G.

Karena banyak jasanya dalam pengembangan musik, masyarakat memberikan tanda penghargaan terhadap prestasinya menjadi kelompok legendaris dengan diberikannya tanda penghargaan melalui "Legend Basf Award, tahun 1992.Prestasi yang dimiliki disamping masa pengabdiannya dibidang seni cukup lama, produk hasil ciptaan lagunya pun juga memadai karena sejak tahun 1960 sampai sekarang berhasil menciptakan 953 lagu yang terhimpun dalam 89 album. Prestasi hasil ciptaan lagu untuk periode kelompok Koes Bersaudara sebanyak 203 lagu (dalam 17 album),sedang untuk periode kelompok Koes Plus sebanyak 750 lagu dalam 72 album (Kompas,13 September 2001).

Salah satu anggota Koes Plus mengatakan bahwa mereka dibayar sangat mahal pada masa jayanya. Yon mengungkapkan bahwa pada tahun 1975 mereka manggung di Semarang. "Waktu itu pada tahun 1975, kami telah dibayar Rp 3 juta saat pentas di Semarang," kenang dia. Padahal, saat itu harga sebuah mobil Corona tahun 1975 kira-kira Rp 3,750 juta. Bila dikurs saat ini bayaran tersebut kurang lebih sama dengan Rp 150 juta.(Suara Merdeka, 4 Mei 2001)

Waktu itu, Rp 3,5 juta sangat tinggi, mengingat mobil sedan baru Rp 3 juta. Jika dikurskan dengan nilai uang sekarang, jumlah itu sama dengan Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Jumlah penonton melimpah ruah tidak seperti sekarang, kenang Yon. (Suara Merdeka, 23 Oktober 2001).

Setelah itu popularitas Koes Plus mulai redup. Mungkin karena generasi sudah berganti dan selera musiknya berubah. Koes Plus vakum sementara dan Nomo masuk lagi menggantikan Murry, sekitar akhir 1976-an. Koes Bersaudara terbentuk lagi dan langsung ngetop dengan lagunya “Kembali” yang keluar tahun 1977. Murry bersama groupnya Murry's Group juga cukup menggebrak dengan lagunya “Mamiku-papiku”. Tidak bertahan lama tahun 1978 kembali terbentuk Koes Plus. Lagu barunya, “Pilih Satu” juga langsung populer. Setelah itu keluar lagu “Cinta”, dengan aransemen orchestra, yang benar-benar berbeda dengan lagu Koes Plus yang lain. Kemudian populer juga album melayu mereka yang memuat lagu “Cubit-Cubitan” dan “Panah Asmara”. Tetapi Koes Plus generasi ini tidak lagi sepopuler sebelumnya. Walaupun, kalau disimak lagu-lagu yang lahir setelah 1978, masih banyak lagu mereka yang bagus.

Nasib Koes Plus kini sangat tragis. Seperti kata Yon suatu ketika bahwa Koes Plus hanya besar namanya tetapi tidak punya apa-apa. Ucapan ini memang pas untuk mewakili keadaan personel Koes Plus. Mereka tidak mendapatkan uang dari hasil penjualan kaset yang berisi lagu-lagu lama mereka. Tidak seperti para penyanyi/pemusik masa kini yang gaya hidupnya “wah” karena dari segi finansial pendapatannya sebagai penyanyi/pemusik cukup terjamin. Begitu juga bekas group-group tersohor seperti Beatles, atau Led Zeppelin, mereka hidup dengan enak hanya dari royalti kaset/VCD/CD/DVD yang mereka hasilkan. Sampai anak-anak dan istri mereka pun menikmati kelimpahan finansial ini.

Koes Plus hanya dibayar sekali untuk setiap album yang dihasilkan. Tidak ada royalti, tidak ada tambahan fee untuk setiap CD/kaset yang terjual. Maka tidak heran ketika tahun 1992 Yon harus jualan batu akik untuk menghidupi rumah tangganya. Sementara kaset dan CD lagunya masih laris terjual di Indonesia. Sekarang pun di usianya yang ke-63 Yon dan kawan-kawan (Murry beberapa kali tidak tampil karena sakit) membawa nama Koes Plus harus manggung untuk mendapatkan uang. Dengan sisa-sisa suara dan kekuatannya mereka harus menjual suara dan tenaganya. Yon memang tidak merasakan ini sebagai beban. Dia bersyukur lagunya masih dicintai orang. Tetapi kita prihatin mendengar kabar seperti ini.

Berikut adalah discography dari Koes Plus

1 1969 KOES PLUS VOLUME 1
2 1970 KOES PLUS VOLUME 2
3 1970 KOES PLUS VOLUME 3
4 1970 KOES PLUS VOLUME 4 BUNGA DI TEPI JALAN
5 1971 KOES PLUS VOLUME 5
6 1972 KOES PLUS VOLUME 6
7 1972 KOES PLUS VOLUME 7
8 1973 KOES PLUS VOLUME 8
9 1973 KOES PLUS VOLUME 9
10 1974 KOES PLUS VOLUME 10
11 1974 KOES PLUS VOLUME 11
12 1974 KOES PLUS VOLUME 12
13 1975 KOES PLUS VOLUME 13
14 1975 KOES PLUS VOLUME 14
15 1978 KOES PLUS 78 BERSAMA LAGI
16 1978 KOES PLUS 78 MELATI BIRU
17 1979 KOES PLUS 79 MELEPAS KERINDUAN
18 1979 KOES PLUS 79 BERJUMPA LAGI
19 1979 KOES PLUS 79 AKU DAN KEKASIHKU
20 1980 KOES PLUS 80 JERITAN HATIKU
21 1981 KOES PLUS 81 SEDERHANA BERSAMAMU
22 1981 KOES PLUS 81 ASMARA
23 1983 KOES PLUS 83 DADADADA
24 1983 KOES PLUS 84 PALAPA
25 1984 KOES PLUS 84 ANGIN SENJA & GELADAK HITAM
26 1987 KOES PLUS 87 CINTA DI BATAS KOTA

28 1973 KOES PLUS NATAL 1973
29 1974 KOES PLUS QASIDAH VOLUME 1
30 1974 KOES PLUS NATAL
31 1974 KOES PLUS THE BEST OF KOES
32 1974 KOES PLUS POP ANAK-ANAK VOLUME 1
33 1974 KOES PLUS ANOTHER SONG FOR YOU
34 1975 KOES PLUS SELALU DIHATIKU
35 1975 KOES PLUS POP ANAK-ANAK VOLUME 2
36 1976 KOES PLUS IN CONCERT
37 1976 KOES PLUS HISTORY OF KOES BROTHERS
38 1976 KOES PLUS IN HARD BEAT VOLUME 1
39 1976 KOES PLUS IN HARD BEAT VOLUME 2
40 1976 KOES PLUS IN FOLK SONG VOLUME 1
41 1981 KOES PLUS MEDLEY 13 TH KARYA KOES PLUS
42 1982 KOES PLUS 82 KOPERASI NUSANTARA
43 1983 KOES PLUS REARRANGE I & II
44 1984 KOES PLUS ALBUM NOSTALGIA PLATINUM 1
45 1984 KOES PLUS ALBUM NOSTALGIA PLATINUM 2

48 1974 KOES PLUS POP MELAYU VOLUME 1
49 1974 KOES PLUS POP MELAYU VOLUME 2
50 1975 KOES PLUS POP MELAYU VOLUME 3
51 1976 KOES PLUS POP MELAYU VOLUME 4
52 1978 KOES PLUS 78 POP MELAYU CUBIT CUBITAN
53 1979 KOES PLUS 79 POP MELAYU
54 1981 KOES PLUS 81 POP MELAYU OKE BOSS
55 1981 KOES PLUS MEDLEY DANGDUT 13 TH KARYA KOES PLUS

56 1985 KOES PLUS 85 GANJA KELABU
57 1987 KOES PLUS 87 LEMBAH DERITA

58 1974 KOES PLUS POP JAWA VOLUME 1
59 1974 KOES PLUS POP JAWA VOLUME 2
60 1975 KOES PLUS POP JAWA VOLUME 3
61 1977 KOES PLUS POP JAWA VOLUME 4
62 1974 KOES PLUS POP KERONCONG VOLUME 1
63 1974 KOES PLUS POP KERONCONG VOLUME 2
64 1976 KOES PLUS POP KERONCONG VOLUME 3
65 1982 KOES PLUS 81 POP KERONCONG
66 1976 KOES PLUS POP JAWA MELAYU

67 1974 KOES PLUS VOLUME 8 (INSTRUMENTAL)
68 1974 KOES PLUS VOLUME 9 (INSTRUMENTAL)
69 1974 KOES PLUS VOLUME 10 (INSTRUMENTAL)
70 1974 KOES PLUS VOLUME 11 (INSTRUMENTAL)
71 1976 KOES PLUS VOLUME 12 (INSTRUMENTAL)
72 1974 KOES PLUS THE BEST OF KOES (INSTRUMENTAL)
73 1974 KOES PLUS POP JAWA VOL 1 (INSTRUMENTAL)
74 1974 KOES PLUS POP JAWA VOL 2 (INSTRUMENTAL)
75 1974 KOES PLUS POP MELAYU VOLUME 1 (INSTRUMENTAL)
76 1975 KOES PLUS POP MELAYU VOLUME 2 (INSTRUMENTAL)
77 1974 KOES PLUS POP KERONCONG VOLUME 1 (INTRUMENTAL)
78 1984 KOES PLUS ALBUM NOSTALGIA PLATINUM
(INTRUMENTAL)

1 1962 KOES BERSAUDARA ANGIN LAUT (KUMPULAN SINGLE)
2 1965 KOES BERSAUDARA TO THE SO CALLED THE GUILTIES
3 1965 KOES BERSAUDARA JADIKAN AKU DOMBAMU
4 1977 KOES BERSAUDARA SERI PERDANA KEMBALI
5 1978 KOES BERSAUDARA VOLUME 2
6 1980 KOES BERSAUDARA 80 GLODOK PLAZA BIRU
7 1979 KOES BERSAUDARA BOLEH CINTA BOLEH BENCI
8 1986 KOES BERSAUDARA 86
9 1987 KOES BERSAUDARA 87 KAU DATANG LAGI
10 1987 KOES BERSAUDARA 87 BOSSAS
11 1987 KOES BERSAUDARA 87 POP ANAK ANAK
12 1977 KOES BERSAUDARA POP JAWA VOLUME 1
13 1987 KOES BERSAUDARA 87 POP JAWA
14 1977 KOES BERSAUDARA POP KERONCONG VOLUME 1
15 1977 KOES BERSAUDARA POP MELAYU



More aboutBiografi Koes Plus

History Of Netral Band

Diposkan oleh Danang Fadian on 10 August 2009


NETRAL adalah Group Band yang dibentuk pada tanggal 11 November 1992. Dimana oleh pers Indonesia saat itu dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak. Yang jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan 60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari hati Nurani mereka sendiri. Sesuai dengan Definisi Musik yang kita kenal.

Musik adalah Suatu bahasa yang universal yang dapat dimengerti oleh semua orang, dimana musik menyuarakan isi hati sang pemusik yang memang ingin mengeluarkan dan membagikan apa yang mereka rasakan kepada semua orang.

Sejak terbentuk, Netral hanya terdiri dari tiga personil, yaitu :

1. BAGUS DHANAR DHANA
Lahir pada tanggal 17 Januari 1971. Dalam band ini Bagus memainkan alat musik Bass Guitar dan juga sebagai Vokalis. Permainan Bass dan karakter suaranya memberikan warna PUNK pada musik Netral
2. GABRIEL BIMO SULAKSONO
Lahir pada tanggal 22 Desember 1971. Memainkan alat musik Drum, yang berhasil memberikan ciri yang unik pada musik Netral.
3. RICY DAYANDANI
Lebih dikenal dengan nama Miten, Lahir pada tanggal 23 September 1971, memainkan alat musik Guitar dengan memberikan ciri Rock ‘ N Roll.


Mulanya, mereka memainkan musik-musik dari luar negeri seperti Nirvana, Testament, Jimi Hendrix, Alice in chain, Metallica, dan lain-lain. Juga sering mengisi acara-acara di SMA-SMA maupun Universitas-Universitas di Jabotabek..

Banyaknya pementasan yang dilakukan membuat Netral semakin dewasa dalam penampilan. Sehingga mereka mulai memikirkan untuk membuat album sendiri. Pada tahun 1994, dengan melalui perjuangan yang tidak ringan, Netral akhirnya mendapatkan produser untuk album perdananya. Dibawah naungan PT. Indosemar Sakti, Netral merilis album wa…lah, dan berhasil menjual lebih dari 80.000 unit kaset dan Compact Disc dari album perdana ini..

Album kedua Netral berjudul Tidak Enak dirilis pada tanggal 30 Juli 1996 dan koferensi pers di Jazz Rock Café Jakarta dihadiri hampir seluruh rekan pers di Jakarta dan rekan pers dari daerah lainnya.

Album kedua Netral berjudul TIDAK ENAK, memang berkesan tidak enak, tetapi bila diamati ada keseriusan dan kepedulian dalam musik Netral sehingga menimbulkan suatu daya tarik bagi yang mendengarnya. Dengan lagu Bobo, boring day , dan desaku album kedua ini tidak kalah angka penjualannya dengan album pertama.

Band ini semakin dikenal banyak orang sehingga ketika band asing seperti Foo Fighters, Sonic Youth, dan Beastie Boys hadir di Indonesia pada acara Jakarta Pop Alternatif Music Festival, Netral diminta untuk menjadi pendamping band mereka. Tercatat lebih dari 50.000 orang menyaksikan pementasan Netral.

Tidak hanya sukses di pementasan, namun sukses Netral juga diikuti dengan masuknya Netral dalam nominasi BASF AWARD untuk kategori pendatang baru terbaik dari group Rock terbaik.

Pada tanggal 16 januari 1998, Netral mengeluarkan album ketiga dengan judul “ Album Minggu Ini “ dan berlangsung menggelar tour ke-24 kota di Sumatera dan Jawa. Dengan klip video “ Pucat Pedih Serang “ buatan Rizal Mantovani, membuat penjualan album ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu pertama. Angka ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu lain yang sangat disukai pasar seperti lagu Kau, Selamat Datang, dan Dukun Kebo Ijo. Berbeda dengan album-album sebelumnya, album ini lebih mudah didengar, dengan harapan mampu menyerap pasar yang lebih luas.

Pada bulan Juli 1998, Bimo menyatakan ingin keluar karena mau mencoba warna musik baru. Walaupun berat hati namun akhirnya Netral harus melepas Bimo. Masa-masa tanpa Bimo harus dilewati dengan Additional Drummer untuk mengisi jadwal pementasan.

Beberapa Additional Drummer yang pernah membantu Netral, adalah :
1. Hengky (Kindern)
2. Toni Traxx (Kaktus)
3. Eno (Djakarta)

Atas desakkan produser, Netral harus segera mencari Drummer tetap untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Bimo, maka setelah mempertimbangkan banyak hal, diputuskan untuk mengajak Eno sebagai Drummer tetap Netral. Maka terhitung sejak 26 Maret 1999, Eno menerima tawaran Netral dan resmi menggantikan Bimo.

Adapun Data diri dari Eno adalah :

Nama :
Eno Gitara Riyanto
Tempat/Tgl.Lahir :
11 Oktober 1979
Pengalaman :
- Djakarta Band
- Additional Musician untuk Bima Band
Pendidikan :
Universitas Pancasila, Fak. Teknik Arsitektur
Warna Musik :
Rock, Blues, Acid, Fusion

Bersama Eno, akhirnya Netral dapat merilis album keempatnya yang berjudul “ PATEN “ pada tanggal 9 Juni 1999. Dengan didukung Additional Musician seperti Dhani Ahmad dan Dessy Fitri, hits Netral yang berjudul “ Nurani “ dipercaya dapat menaikkan angka penjualan album diatas 150.000 unit. Apalagi di album ini masih ada materi-materi seperti Babi, ’98, & Pecah Belah, Yang Enerjik, mudah dipahami dan dapat mewakili suara-suara anak muda yang selama ini kurang didengar.Sound Guitar yang unik dan pukulan Drum Eno yang dinamis menjadikan album ini lebih matang dari album-album sebelumnya.

Pada bulan Juli 1999 dengan bantuan sutradara Dimas Djayadiningrat video klip nurani menjadi juara video musik Indonesia untuk bulan Juli 1999/2000.
Pada bulan Agustus – September netral melakukan tour di beberapa kota di jawa – bali termasuk bisa main di centerstage di Hard rock hotel Bali yang biasanya diisi oleh musik-musik yang easy listening.

Akhir bulan November Miten mengundurkan diri dari netral setelah beberapa kali absen di setiap kegiatan. Pada bulan Desember 1999 Miten berpamitan untuk berangkat ke Amerika meneruskan sekolahnya.

Setelah Miten mengundurkan diri, dan sementara posisinya diisi oleh beberapa additional , yang antara lainnya adalah Damar ( kakak kandung Miten). Adapun pengisi gitar selama belum mendapat pengganti adalah :
1. Apoy ( Denny Iskandar)
2. Damar
3. Denny Chasmala
4. Taras

Secara bergantian mereka membantu netral untuk konser, rekaman atau kegiatan lainnya.

Pada bulan Mei 2000 netral menyelesaikan rekamannya untuk “album the best” yang materinya 12 lagu kumpulan dari album pertama hingga keempat dan ditambah dua lagu baru yang berjudul Cahaya bulan, dan Warna Biru.

Total jumlah keseluruhan lagu dalam album ini adalah 14 lagu, terdiri dari :
Cahaya Bulan, Wa..lah, Nurani, Pelangi, Pucat Pedih Serang, Sakau, Boring day, Bulan, Babi, Kau, Desaku, Sampah, Bobo, Warna biru.
Untuk lebih menarik lagi judul album ini di plesetkan menjadi Netral is the best. Dan akhirnya pada bulan Juni 2000 kaset dan Compact Disc album ini dirilis oleh PT. Indo Semar Sakti selaku produser netral.

Pada Tahun 2001, dengan 2 orang personil aja netral merilis album ke V dengan judul “Oke Deh” dengan hits singlenya Bertarung.
Album ini berisikan lagu-lagu terbaru karya Eno dan Bagus serta dibantu oleh beberapa additional gitar.

Tahun 2003, Netral mendapat satu personil baru untuk posisi gitar yaitu Coki, setelah melalui audisi yang panjang dan beberapa kali ikut sebagai additional gitar di beberapa konser musik bersama netral, makan akhirnya, coki resmi menjadi anggota netral. Di tahun yang sama, netral merilis album terbaru bertitel “Kancut” dengan single pertamanya yang berjudul - I Love You. Album ini cukup sukses dan merebut perhatian anak-anak muda karena materi album ini cukup fresh, dan unik namun memiliki ciri khas netral yang kental. Pada akhir tahun 2003 , Netral mengeluarkan klip keduanya berjudul – Namanya Juga Netral. Lagu yang sedikit berbau bossas ini disertai lirik yang lucu dan tetap diakhiri dengan beat ala netral yang kencang dan powerful, menjadikan lagu ini menjadi sesuatu yang baru dan unik bagi pasar musik Indonesia.

Tanggal 7 Februari 2005, netral merilis album ke VII, dengan materi 7 lagu dan hanya dicetak 7000 keping DVD saja, netral bermaksud agar album ini menjadi persembahan yang special bagi para pecinta musik netral. Karena album ini hanya dicetak terbatas. Dengan menjadi produser album sendiri dengan nama “Kancut Record”, netral merilis album “Hitam” , dengan single pertamanya – Haru Biru. Album ini hanya dijual melalui fans club neytral, melalui distro dan melalui MTV trax, dengan disertai bonus DVD berisi film tentang pembuatan album ini. Maka menjadikan album ini sesuatu yang special dan mungkin baru pertama di Indonesia.

Pada Bulan Juni 2005, netral merilis album ke 8 yang berjudul “Putih” . Atas desakkan para penggemar netral, maka album ini dirilis secara nasional dengan bekerja sama dengan Alfa Records sebagai distributor, maka album putih ini bisa diperoleh di semua toko kaset. Album ini menghasilkan banyak single seperti ; “Terbang Tenggelam”’, “Sorri”, “di Pantai di kala rembulan”, “Super Hero”, dan “Terompet Iblis”. Album putih ini cukup sukses dalam penjualannya yang tidak kurang dari 100 ribu keping kaset terjual di seluruh Indonesia. Belum lagi jadwal konser yang padat selama 1 tahun penuh, membuat album Putih ini cukup sukses.

Adalah Netral yang berarti bebas, tanpa batasan, positif, dan tidak pernah berpihak pada apa dan siapapun, hanya berpihak pada dirinya sendiri dan diatas segalanya tentunya Tuhan Yang Maha Esa.


More aboutHistory Of Netral Band

Profil Endank Soekamti

Diposkan oleh Danang Fadian


Tanggal 1 Januari 2001 begitu berarti untuk tiga orang berandalan dari jogja Erix, Ari & Dori!

Berawal dari keisengan & banci tampil,Erix mengajak Ari & Dori untuk memikat lawan jenis dengan nge-jamn disebuah event dimlm pergantian tahun. Applaus ratusan orang yang memadati Java café jogja menggema setiap lagu selesai dimainkan.

Respon baik dari teman-teman musisi dimlm itu membuat trio ini memutuskan untuk tetap jalan, dari situ timbul nama “nyleneh” Endank Soekamti.

Walopun terkesan asal-asalan,Nama Endank Soekamti mengandung filosofi yin dan yang bagi mereka. Dua nama tersebut merupakan 2 pribadi yang sangat berbeda. Nama Endank dicomot dari si Endang gebetan Ari yang begitu cantik dan baik hati, Sedangkan Soekamti diambil dari ibu guru Erix yang judes, jahat & galak. Yapz… cukup untuk mewakili baik & buruk.

Setelah itu mereka mulai latihan di studio untuk persiapan mengikuti beberapa acara lokal.anehnya mereka ga pernah lolos seleksi & berakhir sebagai penggembira. Merasa dendam & ga puas sebagai penonton, mereka merubah strategi dengan membuat 2 lagu demo, setelah itu melakukan pendekatan ke radio-radio. Alhasil 2 lagu mereka sukses diputar di radio. Berkat lagu yang tiap pagi siang & malam mereka request sendiri di radio sebagai pancing, Jogjakarta pun pelan2 mulai mengenal Endank soekamti Sampai akhirnya tiba juga banyak orang suka & merequest lagu mereka.. Boomm!!! 6 bulan menjadi top request Endank Soekamti meroket di kota sendiri. Mulai dari situ tawaran manggung ga pernah sepi...,he he.. Bahkan hampir Semua event lokal dikampus2 menampilkan mereka sebagai bintang tamu.

Belum puas dengan botol sebagai bayaran, mereka memutuskan untuk berjuang menuju industri musik nasional. Diakhir tahun 2002 mereka mencoba membuat demo secara digital recording dirumah sendiri untuk dikirim ke label-label besar di Jakarta.Karna bosan menunggu tanggapan dari Jakarta,Erix Dory Ari melakukan diskusi dengan senior2 musisi dijogja,disitulah Pongky jikustik dan tony trax terinspirasi untuk membuat sebuah Label & merekrut Endank soekamti sebagai artisnya.

Juni 2003 Endank Soekamti merilis album pertama “KELAS I” dibawah bendera Proton Record, tak disangka jika respon pendengar musik nasional sangat antusias dengan album ini. Data sampai akhir 2006 mencatat 40ribu keping telah terjual.

Seiring dengan semakin dikenalnya Endank Soekamti muncul sekumpulan anak2 muda yg menamakan diri sebagai kamtis family (fans Endank Soekamti) di berbagai penjuru kota di Indonesia yang jumlahnya semakin hari semakin banyak. Dukungan kamtis membuat mereka lebih bersemangat bertahan di gilanya industrii music indonesia.

Ditahun 2004 Endank Soekamti mulai dilirik Warner Music Indonesia & 2005 akhirnya endank soekamti merilis album kedua “Pejantan Tambun” dibawah Label besar Warner Music Indonesia.

Melewati perjuangan dari panggung kepanggung sepanjang tahun 2005-2006 album ini mengalami penurunan terjual 30.000 copy . Ironisnya showcase mereka tercatat dengan jadwal yang lbh padat. Bahkan ditahun itu Endank soekamti sempat mendapat gelar RAJA PENSI diJKT.

Di tahun 2007 mereka merilis album ketiga dengan judul “sssttt!!!”. Album yang penuh experiment ini direkam & dimixing sendiri dirumah dengan alat yang serba sederhana. mereka juga menambah pendewasaan lagu tanpa mengurangi cirri khas mereka yg sedikit nakal. Sound yg dihasilkan pun bs dipertanggung jawabkan, bahkan banyak yang berpendapat sound album ketigalah yang paling matang . Dialbum ini juga sebuah pembuktian bahwa Endank soekamti termasuk band yg sangat survive & exis. bahkan banyak yang berpendapat sound album ketigalah yang paling matang.

Demikian sedikit tentang Endank Soekamti sebagai salah satu band rock Indonesia. Cheers!!


More aboutProfil Endank Soekamti

History Of Shaggydog - Profil Band Shaggydog - Yogyakarta

Diposkan oleh Danang Fadian

profil band shaggydog - jogjakarta - ska,reggae,swing,doggy
Shaggydog adalah sebuah band ska-reggae yang terbentuk di Sayidan sebuah kampung kecil dipinggir sungai di tengah keramaian kota Yogjakarta yang nyaman dan damai. Pada Tanggal 1 Juni 1997, band yang terdiri dari Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik & Yoyo' ini sepakat untuk menyebut musik yang mereka mainkan sebagai “Doggy Style” sebuah perpaduan dari beberapa unsur musik seperti ska, reggae, jazz, swing dan rock n’ roll, bahkan sampai rock yang di-mix secara special oleh 6 orang ini.
Cherry Poppin Daddies, Hepcat, Bob Marley, Song Beach Dub Allstars merupakan sebagian dari band-band yang meng-influence Shaggydog. dan pengalaman hidup merekalah yang paling menginfluence.

Waktu pun berlalu, show demi show mereka jalani. Pada tahun 1999 album shaggydog yang pertama diliris. Dengan label Doggy House (management Shaggydog), Album yang diberi title “SHAGGYDOG” ini membuahkan hasil yang diluar dugaan. 20.000 copy habis terjual. Jumlah yang cukup besar untuk sebuah band indie. Semenjak itu Shaggydog pun mulai show di daerah-daerah seputar Nusantara…dari Jawa sampai ke Lombok..sampai-sampai mereka rela meninggalkan bangku kuliah.

Dua tahun setelah itu, tepatnya tahun 2001, album kedua yang bertitel “BERSAMA” diliris. Kalau kalian tahu, album ini benar-benar diliris dengan cucuran keringat dan air mata. Motor sang manager pun tergadaikan. Bukan itu saja, rekaman yang berlangsung di Bandung ini sampai memaksa mereka untuk ngamen di kawasan Dago karena kehabisan duit…What a life Man..!!

Tahun 2003 merupakan "Lucky Year" buat Shaggydog. Dimulai New Year Party di UPN Jogja, sekitar 20.000 doggiez tumplek..blek berdansa bersama Shaggydog. Bulan Maret, Mei Shaggydog menjalani Tour 8 Kota (Semarang, Solo, Tegal, Salatiga, Purwokerto, Pekalongan, Jogja, Magelang). Dari banyaknya show, basic massa yang fanatik, musik yang ceria dan lirik yang nakal dalah beberapa diantara faktor kesuksesan Shaggydog. Dengan berbekal materi yang cukup matang, Shaggydog mengajak EMI Indonesia untuk melakukan kolaborasi agar musik yang dihasilkan Shaggydog dapat tersebar lebih luas. Kolaborasi ini akhirnya menghasilkan album ketiga Shaggydog dengan titel "HOT DOGZ". Kalau kalian pasang telinga lebar2 selebar kuping gajah...pasti syaraf urat kalian tidak sabar untuk segera mengikuti irama lagu-lagu Shaggydog di album ini.

Lagu-lagu Shaggydog tidak hanya tersebar di Indonesia, tahun 2003 sebuah perusahaan rekaman di Jepang meminta salah satu lagu Shaggydog untuk ikut kompilasi album "ASIAN SKA FOUNDATION" yang berisi band-band ska se-Asia. Sayangnya cuma beredar di Jepang. Lagu "Second Girl" yang diikutkan Shaggydog dalam kompilasi ini.

Perjalanan panjang dan berbagai hambatan yang telah menyertai karir Shaggydog selama ini telah membulatkan tekad para personil Shaggydog untuk lebih mempertajam taring mereka (kaya macan yaa) di industri musik Indonesia. Dengan kemampuan musikalitas yang semakin berkembang menunjukkan kalau tidak hanya berharap bisa diterima oleh penikmat musik di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia sekaligus akan membuat persaingan pada industri musik semakin panas.


More aboutHistory Of Shaggydog - Profil Band Shaggydog - Yogyakarta